#SIP CBIS dan Evolusinya
- Karinta Oktavia
- Oct 13, 2018
- 3 min read
C. CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusinya
1. CBIS (Computer Based Information System)
Menurut Teguh (2004), (CBIS) atau disebut dalam bahasa Inonesia sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Menurut Yulid (2011), CBIS adalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kendali, serta visualisasi dan analisis.
Menurut Fattah (2009), CBIS adalah sistem informasi yang paling penting dalam pengendalian manajemen yang disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa CBIS adalah sistem pengolah data yang mengubah data menjadi suatu informasi berkualitas dan memiliki tujuan untuk membantu manajemen dalam mengkorrdinasi sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. EDP (Electronic Data Processing)
Menurut Valerie (1997), EDP adalah merujuk pada penggunaan metode otomatis untuk memproses data komersial. Biasanya, ini menggunakan kegiatan berulang yang relatif sederhana untuk memproses volume besar informasi serupa.
Menurut Amsyah (2005), EDP memiliki fungsi untuk membantu pengolahan data yang rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing karena unit kerja bersangkutan pasti lebih tahu akan jenis dan bentuk informasi yang diperlukannya.
Menurut kedua definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa EDP adalah penggunaan otomatis untuk membantu pengolahan data yang rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing.

3. SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Menurut Murdick dan Ross (dalam Sutabri, 2005), Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah proses komunikasi di mana informasi masukan direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan.
Menurut McLeod dan Schell (dalam Zakiyudin, 2011), SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
Dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa SIM adalah proses komunikasi di mana informasi masukan direkam, disimpan, dan diproses sehingga membuat informasi tersebut tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
Otomatisasi Kantor
Menurut Siswanto (2013), otomatisasi kantor adalah semua sistem informasi formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berbeda di dalam maupun luar perusahaan.
Menurut Zisman (1978), otomatisasi kantor mengacu pada aplikasi komputer untuk tugas-tugas terstruktur, volume tinggi seperti proses penggajian, hutang, pembelian, dll. Dalam reinkarnasinya saat ini, "otomatisasi kantor" mengacu pada penerapan teknologi komputer, teknologi komunikasi, ilmu sistem, dan ilmu perilaku untuk sebagian besar fungsi kantor yang kurang terstruktur yang belum menerima teknologi pemrosesan data tradisional.
Dapat diambil kesimpulan bahwa otomatisasi kantor adalah sistem informasi formal dan informal yang mengacu pada penerapan teknologi komputer, teknologi komunikasi, ilmu sistem, dan ilmu perilaku.

4. Expert System
Menurut Wilkinson dan Cerullo (1997), adalah suatu model perangkat lunak yang dikomputerisasikan dan mensimulasikan proses berpikir dari seseorang atau lebih yang ahli dalam memecahkan masalah kompleks atau dalam pebuatan suatu keputusan yang sulit.
Menurut Suryandari (2001), adalah sistem kecerdasan komputer yang menggunakan pengetahuan dan inferensi prosedur untuk memecahkan masalah yang cukup sulit yang terstruktur dalam sifatnya.
Dari kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa adalah suatu model perangkat lunak yang menggunakan pengetahuan dan inferensi prosedur untuk memecahkan masalah yang cukup sulit yang terstruktur dalam sifatnya.

Sumber:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fattah, H.A. (2009). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: Amikom.
Siswanto, T.A. (2013). Otomatisasi perkantoran 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suryandari, E. (2001). Expert system dan aplikasinya dalam auditing: suatu metode mempelajari pertimbangan materialitas. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 2 (2), 127-136.
Sutabri, T. (2005). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Andi.
Teguh, J.K. (2004). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wilkinson, J., Cerullo, M. (1997). Accounting information systems: essential concepts and applications. New York: John Wiley and Sons.
Yulid, Z. (2011). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zakiyudin, A. (2011). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Mitra Wacana.
Zisman, M.D. (1978). Office automation: revolution or evolution?. Massachusetts: Massachusetts Institute of Technology.
Komentari