#SIP Komputer dan Kognisi Manusia
- Karinta Oktavia
- Oct 13, 2018
- 3 min read
B. Komputer dan Kognisi Manusia
1. Arsitektur Komputer Beserta Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Munazilin (2017), arsitektur komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturnya.
Menurut Alan (2006), arsitektur komputer adalah seperangkat aturan dan metode yang menggambarkan fungsionalitas, organisasi, dan implementasi sistem komputer. Beberapa definisi arsitektur mendefinisikannya sebagai menggambarkan kemampuan dan model pemrograman komputer tetapi bukan implementasi tertentu.
Menurut Hennessy dan Patterson (2017), arsitektur komputer melibatkan arsitektur set instruksi, desain mikroarsitektur, desain logika, dan implementasi.

Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa arsitektur komputer adalah bagian yang memiliki seperangkat aturan yang melibatkan arsitektur set instruksi, desain mikroarsitektur, desain logika, dan implementasi.
Menurut Solso (2007), terdapat kelebihan dan kekurangan mengenai arsitektur komputer itu sendiri, antara lain:
Kelebihan:
Komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan cepat.
Komputer dapat menguji model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang jauh lebih hemat.
Komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data.
Kelemahan:
Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia.
Komputer tidak mampu melakukan generalisasi.
Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks.
Komputer tidak mampu membuat kesimpulan.
Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah.
2. Struktur Kognisi Manusia
Menurut Piaget (dalam Budiningsih, 2004), struktur kognisi manusia adalah suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf, di mana ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.
Menurut Hastirajo (1994), struktur kognisi manusia adalah teori yang mempelajari mengenai prinsip operasi dasar yang melatarbelakangi serta berkaitan dengan sistem kognitif.
Dari kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu proses genetic yang mempelajari mengenai prinsip operasi dasar yang melatarbelakangi serta berkaitan dengan sistem kognitif.

3. Kaitan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia. Mana yang Paling Baik? (Pendapat)
Arsitektur komputer dan kognisi manusia memiliki satu kesamaan, di mana masing-masing dari bagian tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan fungsinya, melainkan sebagai sebuah kesatuan. Dapat dilihat dari struktur kognisi manusia dengan unsur yang berhubungan erat antara satu sama lain dan saling melengkapi. Hal tersebut sama dengan arsitektur komputer yang tiap bagiannya harus berjalan secara bersamaan.
Semakin berjalannya waktu, arsitektur komputer pun semakin berkembang, hal tersebut dapat kita lihat melalui fenomena robot atau (AI). Saat ini, robot sudah mampu berpikir, bertindak, dan berinteraksi layaknya manusia. Bahkan dapat dikatakan bahwa manusia telah ‘memanusiakan’ robot itu sendiri.
Pada awalnya, robot diciptakan untuk memudahkan atau membantu manusia melakukan berbagai kegiatannya. Namun seiring perkembangannya, robot bahkan sudah menyerupai layaknya manusia. Seperti salah satu robot dari Jepang yang dikenal dengan nama Pepper, secara harfiah, Pepper mampu merasakan berbagai hal secara independen berdasarkan informasi yang didapat dari kamera, sensor sentuhan, akselerometer, serta sensor lainnya yang dimilikinya sebagaimana manusia yang akan memproses emosi berdasarkan interaksi dengan panca inderanya.

Hal lain namun serupa juga dimiliki oleh robot yang bahkan memiliki kewarganegaraan, Sophia, salah satu robot yang berkewarganegaraan Arab Saudi. Dalam satu wawancara, Sophia pun memberikan sedikit pesan kepada manusia, sekaligus mengungkapkan kekhawatirannya atas peningkatan intoleransi pada manusia di berbagai dunia, juga mengimbau agar manusia dapat bersikap baik dengan sesamanya.

Robot juga mulai menguasai ide-ide kreativitas manusia yang dituangkan ke dalam karya, salah satunya dalam industri film, seperti film yang berjudul yang menceritakan seseorang dan -nya (OS) yang saling jatuh cinta, OS tersebut menyerupai Siri yang dimiliki oleh Apple atau pun Google yang dimiliki oleh Google, namun OS ini memiliki perasaan dan dapat berinteraksi layaknya manusia, hanya saja tanpa bentuk fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa OS dapat berinteraksi layaknya manusia di masa depan, karena pada awalnya, robot-robot pun hanya merupakan sebuah cerita fiksi yang nyaris terdengar mustahil.

Namun, hal yang berkaitan dengan robot tidak selamanya positif, ada suatu saat di mana keberadaan robot-robot yang berkembang menimbulkan spekulasi kepada manusia yang menimbulkan kekhawatiran, salah satunya adalah jika robot dan komputer akan menjadi lebih cerdas dan menonjol.
Dari beberapa fenomena yang sudah terjadi atau pun masih diprediksi akan terjadi, menurut saya, arsitektur komputer dan kognisi manusia menjadi hal yang berjalan berdampingan. Namun kognisi manusia harus lebih ditempatkan dalam posisi yang lebih di depan dan manusia diharap memiliki nilai kemanusiaan yang baik saat merancang sesuatu, seperti .
Sumber:
Alan, C. (2007). Principles of computer hardware 4th edition. New York: Oxford University Press.
Budiningsih, A. (2004). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Hastirajo, D. (1994). Arsitektur kognisi manusia menurut teori ACT. Buletin Psikologi, 1 (1), 1-6.
Hennessy, J.L., & Patterson, D.A. (2017). Computer architecture: a quantitative approach. California: Elsevier.
Munazilin, A. (2017). Arsitektur komputer. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Solso, R.L., Maclin, O.H., & Maclin, M.K. (2007). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.
Comments